Baca 7 Tips Pew Buat Renovasi Rumah
Di waktu pandemi ini, banyak perintah tetap di rumah saja. Awalnya senang, karena bisa malas-malasan, nonton tv sepanjang hari, benar-benar jadi kaum rebahan. Tapi itu semua tidak berlangsung lama.
Jiwa pendekar di dalam raga ini berontak mencari tantangan demi tantangan. Halah! Sebenarnya karena saking tidak ada kerjaan di rumah, Mata ini mulai melirik sana sini, pas duduk di sofa, kepala memandang plafon, eh... ketemu noda bekas bocor di plafon. Pas lagi jemur badan di pagi hari, eh .. ketemu dinding fasad yang retak-retak dan terkelupas. Pas browsing youtube sambil buang hajat, eh.... ketemu pintu kamar mandi yang miring sebelah. Selama ini dibiarkan saja. Kegiatan di rumah saja ini benar-benar membuka peluang buat perbaikan rumah.
Di komplek gw, banyak banget orang yang melakukan renovasi rumahnya. Jadi, pandemi tidak membuat semua pintu rejeki tertutup. Bidang jasa renovasi menuai banyak pundi-pundi nih.
Jadi setelah diskusi dan semedi, tekad ini jadi bulat banget buat ikut renovasi rumah. Sekarang tinggal dibuat rencananya deh. karena kata orang (entah siapa) : "fail to plan is plan to fail". Pew! Buat klean yang mau renovasi rumah, gw bagi tips gw ya.
1. Tentukan tujuan renovasi.
Mau apaan? Tambal bocor? tambah kamar? cat ulang rumah? Nah itu duluan yang ditentuin. Kalau gak jelas, ya di jelasin dulu
2. Bayangkan hasil akhir.
Nanti renovasinya mau berubah bagaimana? Klean harus ada perkiraan hasil renovasi yang diinginkan. Kalau sulit, bisa cari referensi di internet. Pinterest tuh paling racun. Banyak banget yang bagus-bagus di sana. Tinggal comot deh.
3.Cari perkiraan ongkos.
Ongkos pertama yaitu ongkos jasa tukang di area situ. Kalau area jabodetabek, ongkos tukang borongan harganya sudah 3 juta - 5 juta /m2. Pew ya?! Kalau harian? rata-rata 150-250 ribu sehari deh. Ini dari berbagai sumber dan pengalaman sendiri juga. Selain ongkos tukang, cari juga perkiraan biaya barang habis pakainya. Ini bagian mudah, tinggal buka marketplace seperti toped, bukalapak deh. Bejibun yang jualan. Kemudian hitung deh perkiraan berapa tuh semua ongkos kerja dan bahan.
Baca juga: Saatnya Ganti Cat Rumah
4. Hitung budget.
Mau di tabungan atau di dompet. Hitung semuanya. Jangan lupa siapkkan dana talangan biasanya 10% dari ongkos tadi. Cukup gak? Kalau gak cukup, ya tunda niat.
Ini dana hanya untuk renovasi ya. Jadi dana buat hidup klean sehari-hari jangan terkuras oleh renovasi. Renovasi rumah ituh adalah kegiatan foya-foya. Jadi gunakanlah dana yang memang disiapkan untuk foya-foya. (kenapa ya disebut foya-foya? Apa asal katanya dari "for you"?pew)
5. Berburu Profesional
Kata kerennya tukang. Tukang gambar, tukang ukur, tukang batu, tukang bangunan, tukang sampah, tukang semen, berbagai tukang deh. Sekarang ada juga marketplace buat para tukang ini. Arsitag, sejasa, beres, dan beberapa bahkan pasang iklan di toped dan bukalapak. Jadi harusnya tidak sulit. Cara pakainya bisa di baca di artikel berikutnya ya pew
6. Mulai Pekerjaan.
Selalu ingat dengan rencana. Buat masterplan yang baik.
7. Pengawasan ketat
Banyak tukang yang tidak biasa bekerja detil. Misalnya fiser buat dinding plafon di gambar ini,
itu bautnya kependekan. Harusnya panjang baut melebihi posisi netral fiser. Tapi ini tetap dipasang, alhasil, baut tidak akan pernah kencang. Ada lagi listrik yang dipasang seadanya, yang seharusnya pakai baut,
ini cuma di lilitkan doang. Hasilnya ya kebakarlah fiting lampunya. Ini nih, penyakit. Gak mau kerja yang benar-benar betul (atau betul-betul benar?). Cuma seadanya sajah. Ini yang harus diawasi. Bagaimana? Harus tega. Susah banget kan? Memang. Ini tips paling susah dari semuanya.
Selesai.
Sungguh tips yang pew