Rangka Atap Baja Ringan?
Sekitar tahun 2000an, teknologi baja ringan mulai masuk Indonesia. Iklannya baja ringan itu
Anti air.
Anti rayap
Anti aging
Anti kaerat
Anti api.
Ringan
Hampir semua benar. Tapi yg terjadi di lapangan...
Smua jadi ringan kalau pakai bahannya sedikit.
Jadi di lapangan, tukang2 menghitung batang baja ringan setengah dari bahan kalau pakai kayu. Tentu smua jadi lebih ringan.
Nah yang benar adalah: jumlah batang baja ringan yg digunakan harus sama banyak dengan batang kayu.
Tentu harus sesuai dengan tipe atap kan? Untuk rumah tinggal. Siapkan rangka untuk atap genteng tanah liat. Lho jadi banyak dong?
Iya. Tapi jadi kuat. Semua bahan bangunan ada masa pakai. Apalagi atap yg kebakar sinar matahari langsung. Kalau rangka kuat. Mudah dilakukan perbaikan ke depannya.
Penggunaan rangka yang sedikit bakal menciptakan celah jarak antar rangka. Artinya banyak lokasi atap yg tidak tahan beban aksial. Ini kalau pakai atap gelombang/ asbes... bentuknya akan melengkung.
Berdasarkan ketebalan atau ukuran baja ringan, berikut jarak kuda-kuda yang biasanya diterapkan pada bangunan.
Jarak kuda2 rata-rata 1 m. Ada yg saran berdasarkan ketebalan bahan baja ringan. ( untuk menghemat )
1. Jika menggunakan baja ringan yang ketebalan 0,75 mm, maka jarak kuda-kuda yang digunakan adalah 80 cm sampai 1,2 m.
2. jika ketebalannya 1,00 mm. Maka jarak kuda-kuda sekitar 1 m sampai 1,6 m.
Dengan perhitungan dibatas. Ujungnya akan sama budget yg dikeluarkan. Penghematan paling berasal dari hemat baut saat pemasangan.
Sementara jika didasarkan pada jenis genteng yang digunakan, maka jarak reng yang umumnya aplikasikan adalah sebagai berikut.
1. Jika genteng keramik dengan kemiringan 30 derajat, maka jarak reng adalah 265 mm.
2. Genteng beton dengan kemiringan 30 derajat, maksimal jarak reng antara 250 mm sampai 340 mm. --> atau diseragamkan 265mm.
Jadi secara mudah:
Kuda-kuda 1m
Reng 265mm
Rangka atap siap melindungi melawan cuaca dan mudah perawatan.